Kunjungan KH Ma'ruf Amin ke Pondok Pesantren Al Hidayat Krasak Desa Temuroso Kecamatan Guntur Kab. Demak |
"Ada yang bilang saya hanya akan dijadikan alat Jokowi saja. Lah apa saya ini cangkul, tapi ambil segi baiknya. Ya saya adalah alat kebaikan, alat yang bermanfaat untuk semua umat di Indonesia," - Ma'rud Amin, Cawapres 01 -
Kabar14 (Demak) - Untuk kedua kalinya setelah berstatus menjadi calon wakil Presiden dari Joko Widodo, KH Ma'ruf Amin kembali melakukan kunjungan silaturahmike Kab Demak. Selasa (5/2)
Agenda kunjungan kali ini untuk menghadiri acara Krasak Bersholawat bersama KH.Ma'ruf Amin (Mutasyar PBNU) di Ponpes Al Hidayat, Kecamatan Guntur, Kab Demak, serta sekaligus bersilaturahmi dengan KH Misbahul El Munir, pemilih Ponpes Al Hidayat.
Putra KH Misbahul El Munir, Gus Dowi, pada kesempatan tersebut mewakili ayahnya, menyampaikan sambutan selamat datang kepada KH.Ma'ruf Amin, serta mengajak kurang lebih 5000 orang yang mengikuti acara tersebut memberikan doa untuk niat Ma'ruf Amin menjadi wakil Presiden Indonesia mendatang.
"Marilah kita yang hadir disini mendoakan beliau (Maaruf Amin- red) semoga apa yang sudah menjadi niat baik beliau ini, kabulkan oleh Allah SWT," ucap Gus Dowi
Dalam mauidhoh nasanahnya, Maaruf Amin, menyampaikan bahwa kesempatan untuk bisa bertemu ulama selalu disyukuri, karena dari ulama umat akan mendapat bimbingan, karena ulama adalah penerus Nabi dalam rangka mengeluarkan manusia dari kegelapan (jahiliyah) menuju cahaya (nur), yakni cahaya iman dan Islam.
Ma'ruf menyayangkan bahwa saat ini banyak ulama yang menyeleweng dari ajaran Islam, banyak Kyai dan Ustad yang tidak pernah mondok dan belajar agama sudah dianggap Ustad dan Kyai hanya karena sebutan semata.
"Alhamdulilah para ulama NU adalah ulama yang senyatanya ulama, yang belajar ilmu dengan mondok yang benar, sehingga dapat turut mengajak dan membimbing kita dari akidah-akidah yang menyimpang, dari cara berpikir yang menyeleweng dari gerakan yang ekstrem," ucap Maaruf.
Dalam kesempatan tersebut Maaruf mencoba menjelaskan dan meluruskan mengapa dirinya kini berada di jalan struktural dengan bersedia menjadi pasangan Jokowi.
"Selama ini saya berada di jalur Kultural yakni berada di kepengurusan NU, namun sekarang saya akan mulai berjala di jalur struktural, karena Pak Jokowi meminta saya untuk jadi pasangannya," ucanya.
Ma'ruf menyampaikan alasan, bahwa dengan menjadi cawapres Ia dapat berkiprah untuk bisa masuk ke Jalur pemerintahan, dimana hal tersebut merupakan suatu penghargaan untuk NU.
"Kenapa beliau mengangkat saya mejadi Cawapres, karena beliau pak Jokowi, mencintai ulama. Saya berharap ada NU yang jadi Wakil Presiden bahkan Presiden," papar Cawapres 01.
Ma'ruf menjanjikan jika nanti Jokowi terpilih jadi Presiden, maka konsep Arbain (Arus Bawah Indonesia) untuk mengentaskan kemiskinan akan digalakkan.
"Dengan ekonomi Bottom Up Goverment Buillding maka kita nanti akan membangun ekonomi dari masyarakat lapisan bawah dengan mendapat support dari masyakat kelas atas," papar Ma'ruf.
Ma'q6qruf menyampaikan bahwa usinya sudah tidak muda lagi (75th) namun ia siap menjadi Wakil Presiden, sekaligus meluruskan bahwa menjadi alat kebaikan akan lebih bermanfaat.
"Ada yang bilang saya ini terlalu tua dan hanya aka dijadikan sebagai alat saja, lah apakah saya ini cangkul? Tapi tidak apa, karena saya alat kebaikan, alat manfaat untuk masyarakat, dan Insya Allah saya akan datang kesini sebagai Wakil Presiden," pungkas Maaruf.
Selanjutnya Maaruf Amin memberikan dan meyematkan sorban kepada 9 orang Kyai yang dianggap membawa cahaya untuk kebaikan umat, yakni : KH.Misbakhul Munir, KH.Anwar Yasin, KH. M.Asiq, KH. Habib Yasin, KH. Abu Mansur, KH. Aminudin, KH.Khumaidi Tamzis, Zaenal Muhtarom, KH.Alawi. (NSN)
0 Komentar