Lembaga Peneliti Arkeolog Perancis Survey Situs Tridonorejo di Bonang Demak




Situs Tridonorejo, begitu nama dari situs berupa penemuan bongkahan batu bata merah di Desa Tridonorejo Bonang Kab Demak, yang masih dalam taraf survey terkait penelitian arkeologi situs Hindu - Budha oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional  (PPAN) dan Ecole Francaise d'Extreme-Orient (EFEO) .

Kabar14 (Demak) EFEO yang merupakan sebuah lembaga penelitian arkeologi dari Perancis untuk Asia, melakukan penelitian Situs Tridonorejo dengan pimpinan tim Dr. Veronique Degroot dan dari PPAN dipimpin oleh Agustiyanto Indrajaya.

Dr Degroot kepada Kabar14.com menyampaikan bahwa, sudah beberapa tahun ini melakukan proyek untuk survey Hindu-Budha di Jawa Tengah, yakni disepanjang Pantura, sementara untuk Demak sendiri sudah ditemukan 2 titik penggalian situs dalam satu area persawahan di Desa Bonang.

"Dari survey tersebut kami menemukan beberapa bongkahan batu bata yang akan kami teliti kembali, apakah itu masuk situs peninggalan Hindu-Budha ataukah sudah masuk masa kerajaan Islam," ucap berkebangsaan Belgia yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Bongkahan Batu Bata Situs Tridonorejo (fotoby : Hakim  Bonang)


Penggalian yang dimulai sejak 16 - 26 Agustus 2019 tersebut bertujuan untuk mencari informasi terkait fungsi dan tanggal dari situs Tridonorejo, dengan pencapaian sementara sementara 2 kotak penggalian (sasaran penggalian) namun sayangnya salah satu diantaranya sudah mulai rusak karena benturan alam dan tangan manusia.

"Seperti misalnya karena tidak tahu bahwa itu adalah suatu situs dan dianggap adalah bata biasa, maka digunakan untuk membangun rumah dan sebagainya," ucapnya

Agustiyanto Ketua Tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menyampaikan,  bahwa di area yang digali tersebut, dahulunya merupakan  daerah yang pada zaman dahulu merupakan daerah yang  padat penduduk, yang sudah dimuali dari tahun 70 hingga 80 an.


Dr. Degroot dan Agustiyanto berdama tim dalam penelitian situs Tridonorejo (fotoby : Hakim)


“Pada awal tahun 70 an 80 saya kira sudah banyak yang tahu bahwa disana ada susunan bata atau tembikar, hanya saja penelitian yang mendalam belum dilakukan," ucap Agustiyanto.

Sementara itu menanggapi dugaan masyarakat yang mengira bahwa penggalian situs tersebut untuk menemukan cikal bakal kerjaaan Demak, Agustiyanto menyatakan belum melihat potensi adanya peninggalan tersebut.

"Dari Situs Tridonorejo tersebut  belum melihat ada tanda jejak dari peninggalan dari Kerajaan Demak, tapi lebih ke peninggalan Hindhu Budha, dimana target pengalian adalah daerah sepanjang pantura dengan ditekankan pada Batang dan Demak.

Terkait Situs Tridonorejo Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Demak yang diwakili oleh Ahmad Widodo, menyampaikan bahwa sesuai dengan misi dinas yang merujuk pada UU no 11 tahun 2010 semua orang wajib menjaga kelestarian budaya.

“Pengembangan akan situs tersebut akan dimanfaatkan untuk edukasi wisata yang merupakan wewenang dari Dinas Pariwisata kerjasama dengan desa terkait,” pungkas Widodo. (NSN)

Posting Komentar

0 Komentar