Seminar Kebangsaan Membentengi Bahaya Radikalisme Bersama Ponpes Uniq Nusantara



Radikal kanan adalah, kegiatan kelompok yang sifatnya ingin merubah bentuk negara yang ada menjadi kilafah atau Islam, sementara radikal kiri merupakan kelompok organisasi atau perorangan yang ingin negaranya berfaham menjadi liberal atau komunis. -Kabinda Jateng-

Kabar14-(Demak) Pemahaman tentang radikalisme tersebut oleh Pondok Pesantren (ponpes) Uniq Nusantara sedang diupayakan, yakni dengan melaksanakan seminar-seminar kebangsaan dari kota Surabaya tempat Ponpes Uniq berasal hingga ke pelosok pulau Jawa dan salah satunya di Bonang Kab Demak (27/8).

Acara yang dilaksanakan oleh Ponpes tersebut menghadirkan Kabinda Jateng, Dandim 0716/Demak, Kesbanghpolinmas Demak, dimana ketiganya sebagai narasumber , juga hadir Camat Bonang, Kapolsek serta Danramil Bonang, Kasat Intel Polres Demak, serta perwakilan dari Kemenag Demak,  dengan audiensi dari para santri Ponpes Uniq Nusantara, Ormas PMII, mahasiswa, dan tamu undangan yang terdiri dari masyarakat sekitar.

Dalam paparannya sebagai narasumber, Kabinda Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto, SH, MM., menyampaikan bahwa radikalisme adalah ancaman bersama, sehingga masyarakat diminta untuk waspada terhadap perubahan seseorang di sekitar atau orang asing yang baru tinggal di lingkungan sekitar.

"Kewaspadaan yang tinggi itu perlu, terutama untuk menahan radikalisme masuk ke desa atau kota tempat masyarakat tinggal," ucap Kabinda.

Pengalungan tanda mata dari Pengasuh Ponpes Uniq Nusantara


Menanggapi pertanyaan Ilham, mahasiswa IAIN Purwokerto, saat sesi diskusi, terkait mengapa selalu agama Islam yang dipojokkan dan sebagai tertuduh pertama terkait terorisme, Kabinda menyampaikan, bahwa hal itu sejatinya hanya merupakan imbas dari sebagain besar teroris yang tertangkap adalah alumni-alumni dari ponpes.

"Kami  tidak pernah memojokkan pondok pesantren atau santri, kami hanya menyampaikan fakta nyata bahwa napiter yang sudah di tangkap sebagain besar adalah lulusan dari pondok pesantren," terang Kabinda.

Selain radikal kanan (raka), lanjutnya, radikal kiri (raki) pun harus diwaspadai. Terlebih saat ini mereka yang berhaluan PKI sudah masuk ke posisi strategis di pemerintahan, juga kelompok-kelompok yang bersimpati pada partai terlarang tersebut mulai bermunculan.

"Mari kita pertahankan agar komunis jangan lagi hidup di Indonesia, dimana faham dari ajaran ideologinya salah satunya adalah tidak mengenal Tuhan, sehingga tidak cocok hidup (ideologi-red) di Indonesia yang masyarakatnya berketuhanan dan menerima 5 agama untuk diimani," terang Kabinda.

Pengasuh Ponpes Bersama Para Narasumber


Sementara itu Dandim 0716/Demak, Letkol Abi Kusnianto, juga dalam penyampaian mengatakan bahwa, pihak Kodim selama ini aktif dalam upaya pencegahan akan munculnya raka dan raki di Demak.

"Untuk raki, di Demak kami nyatakan nihil, sementara untuk raka, Kodim selalu memonitor kelompok-kelompok yang ada kecendurangan raka, dan untuk kab Demak keadaan kondusif dan aman,"ucap Dandim

Sementara itu Kasi Kesbangpolinmas, Dhoko Bintoro, M.Si, yang mewakili Kepala Kantor Kesbangpolinmas menyampaikan bahwa, Kesbangpolinmas selalu melakukan monitoring terhadap ormas binaan.

"Pada ormas-ormas yang mendaftarkan diri ke Kesbangpolinmas Demak, sejauh ini bisa kami sampaikan dan tidak ada ormas yang mendekati radikal," ucapnya.

Antusiasme Peserta Seminar


Sementara menurut, Pengasuh Ponpes Uniq Nusantara, KH M Abdulah Gufron, maksud dan tujuan ponpes Uniq Nusantara melakukan seminar-seminar adalah, karena rasa keprihatinan melihat banyak gejolak dan munculnya faham radikal agar berkembang luas kemasyarakat.

"Dengan ini kami harapkan agar masyarakat dapat kembali ke konsesus bangsa, sehingga masyarakat yang keluar dari tempat ini akan membawa rasa cinta pada NKRI," pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut diberikan  cinderamata kepada narasumber juga kepada Camat Bonang sebagai kenang-kenangan dari Ponpes Unik, sekaligus sebagai tanda persatuan dan kesatuan bangsa walau berbeda suku dan agama. (NSN)

Posting Komentar

0 Komentar