Kader PKK Pokja 1 Wajib Tanamkan Nilai Nasionalisme Pada Anak Sejak Dini




Menanamkan nilai-nilai Nasionalisme harus dilakukan sejak dini kepada anak-anak oleh orang tua. -Wakil Bupati Demak-  

Kabar14-(Demak) Hal itu diungkapkan saat membuka secara resmi kegiatan penyuluhan wawasan Kebangsaan bagi kader PKK Pokja 1 Tim Penggerak PKK Kabupaten Demak di Ballroom Wakil Bupati Demak, yang diselenggarakan Kesbangpolinmas Demak, Selasa (13/8).

Peserta seminar yang notabene  adalah ibu-ibu PKK tersebut diminta untuk mulai menerapkan nilai-nilai cinta tanah air kepada anak-anak kita sejak dini.

“Ajarkan nilai toleransi, khususnya toleransi antar umat beragama. Ajarkan kepada anak bagaimana menghadapi perbedaan dalam kehidupan,” terang Wabup.

Wabup Joko Sutanto saat membuka seminar


Pada kesempatan yang sama Kasi Hubungan Antar Lembaga Kesbangpolinmas Kabupaten Demak Heri Sukotjo, SIP, yang menyelenggarakan acara tersebut menjelaskan, maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut.

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuh kembangkan wawasan bagi seorang ibu yang merupakan garda terdepan dalam pendidikan anak-anaknya terutama dalam membentuk karakter anak yang tangguh dan bermartabat,"ucapnya.

Ia menambahkan, peserta penyuluhan wawasan kebangsaan merupakan Kecamatan percontohan dan desa binaan Pokja 1 di wilayah Kabupaten Demak.

Danramil Bonang menjadi narasumber mewakili Dandim 0716/Demak



Sementara itu Danramil 02 Bonang Kapten Inf. Juwedi selaku Narasumber menyampaikan materi tentang peran orang tua dalam mencegah masuknya ajaran radikalisme.

"Mencegah radikalisme bisa dimulai dari keluarga antara lain dengan, memberikan pemahaman agama secara benar dan utuh kepada anak, memperkuat pancasila sebagai ideologi bangsa dalam implementasi atau praktik kehidupan sehari-hari, memberikan pemahaman kepada anak tentang bahaya gerakan radikalisme, memberikan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan kepada anak untuk tinggal di rumah," ucap Danramil Bonang.

Izinkan juga anak membuka topik dan pembicaraan, lanjut Kapten Juwedi, baik itu bicara soal sara dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari, serta ajak anak untuk mengenal ragam budaya dan agama di indonesia agar mereka mengenal nilai kebhinekaan.

"Keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmahlah yang mencegah masuknya radikalisme," tegas Kapten Juwedi.

Nara sumber kedua, Dosen program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus Dr. Dra. Mamik Indaryani, M.S. yang dalam acara tersebut memberikan materi Peran Perempuan Dalam Membentuk Karakter Generasi Muda Dalam Rumah Tangga, menegaskan bahwa dalam pembentukan karakter anak peran orang tua adalah yang utama.



"Dalam menciptakan ketahanan keluarga yang harus diingat adalah bahwa orang-orang yang luar bapak ibu anak adalah orang ketiga, jangan semua diserahkan full orang lain," ucap Mamik.

Iapun juga mengingatkan bahwa kecepatan Teknologi dan segala sesuatu yang ada diluar tidak bisa dikejar orang tua dengan cara didik kuno, maka orang tua harus selalu mengikuti jaman dalam mendidik dan membentuk karakter muda dalam rumah tangga.

"Itulah mengapa Presiden Jokowi kini lebih menekankan SDM nya dalam menghadapi revolusi 4.0," pungkasnya. (E-NSN)

Posting Komentar

0 Komentar