ANTISIPASI ABRASI, IKAPARI BERBHAKTI 2020 TANAMAN 2000 MANGROVE DI PULAU TIBAN

 



Sebagi bentuk kepedulian pada desa wisata yakni Desa Kartika Jaya, Kendal, Ikatan Alumni Stiepari Semarang melakukan kegiatan Ikapari Berbhakti 2020 dengan menanam 2000 batang pohon mangrove di sepanjang sabuk pantai Pulau Tiban. Minggu, (27/9/20)


Kabar14 (Kendal) Penanaman mangrove tersebut menurut Ketua Umum Ikapari, Joko Yuni Istanto, bertujuan untuk mengantisipasi abrasi yang berpotensi menjadi ancaman terkikisnya tanah daratan pulau Tiban.


"Kami dari Ikapari melakukan penanaman 2000 pohon mangrove bersama denngan masyarakat sekitar, Semoga apa yang kami tanam ini dapat mencegah abrasi, dan semoga mangrove yang kita tanam dapat bertumbuh subur sehingga bisa menjadi sabuk pantai di Pulau Tiban," ucap Ketua Umum Ikapari.


Acara yang mendapatkan apresiasi dari masyarakat tersebut merupakan bagian dari acara pre event dies natalis ke 50 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Semarang. 


Selain penanaman mangrove, beberapa acara dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat desa wisata binaan Stiepari Semarang tersebut, salah satunya adalah coaching clinic culinary, dimana tiga orang chef dari Ikapari Chef Comunity (ICC) berhasil membuat masyarakat terinspirasi untuk menyajikan oleh-oleh yang  higienis dan enak.


"Kami dalam melakukan demo pembuatan amplang bandeng, karena makanan ini berbahan dasar ikan yang mudah ditemukan di pesisir. Kami yakin ibu-ibu disini bisa membuatnya dan nanti bisa dikemas menjadi oleh-oleh," terang Chef Harnoko mewakili Chef Dede dan Chef Afna yang melalukan demo masak dihadapan masyarak pemilik UMKM kuliner.


Sementara itu Alumni Stiepari, Kartika Tjahja Ningsih, yang menjadi narasumber dalam sarasehan tersebut menyampaikan bahwa kebersihan dan kenyamanan homestay merupakan hal paling penting, karena pada saat seseorang melihat brosur atau iklan pasti akan memiliki ekspectasi tersendiri.


"Jadi jangan sampai wisatawan yang datang seperti membeli kucing dalam karung, maka harus dikelola dengan bagus. Tidak perlu mewah yang penting tertata rapih dan bersih sebagai kriteria utama," ucap Kartika, yang juga merupakan GM Le Beringin Hotel, Salatiga.


Mendapati bahwa desanya mendapatkan perhatian wargapun memberi apresiasi kepada Ikapari, seperti yang disampaikan Agustin salah satu warga desa yang juga pemilik Homestay.


"Desa kami sudah siap untuk menerima wisatawan, desa kami adalah desa perjuangan, dimana kami tidak akan pernah berhenti untuk berkembang dan maju. Terimakasih atas segala perhatian Ikapari terhadap desa wisata Kartika Jaya ini," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar