GENAPI SWADAYA WARGA, SOLIDARITAS KEMANUSIAAN BUKA DONASI UNTUK AKSES KE TIMBULSLOKO


 

Abrasi yang mulai menghantam Desa Timbulsoko sejak tahun 2010 semakin membuat desa tersebut terancam tenggelam. Hal tersebut menggerakkan lintas elemen untuk saling bersolidaritas membuat akses jalan di Dukuh Timbulsloko, Kec Sayung, Kab Demak.

KABAR14 (Sayung - Demak) Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI), Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Semarang, Puspita Bahari, Yayasan Paralegal Pertiwi, yang berhimpun dalam Solidaritas Kemanusiaan, untuk menyelamatkan warga yang terancam kehilangan mata pencahariaanya.

Sekjen PPNI, Masnuah, yang menjadi koordinator tim solidaritas tersebut menyampaikan, bahwa para petani, petambak dan masyarakat lainnya yang tinggal di daerah tersebut sudah terganggu aktifitasnya karena dampak dari abrasi. Dimana saat ini sawah dan tambak rata dengan air laut.

Wanita yang selalu memperjuangkan hak – hak masyarakat pesisir ini memaparkan, bahwa tingginya ancaman abrasi, yang berasal dari perairan utara Jawa, membuat seluruh kehidupan masyarakat yang tinggal di desa Timbulsloko sangat memprihatinkan.

“Ada sekitar 170 KK warga Dukuh Timbulsloko masih bertahan hidup di genangan air laut. Saat ini warga menjalani kehidupannya sehari-hari dengan berhadaptasi dengan lingkungan. Salah satunya, ya dengan meninggikan rumah dan jalan secara swadaya,” terang Masnuah.


Swadaya warga tersebut menurut Masnuah, sudah dimulai sejak 12 Februari 2021, dimana warga Timbulsoko mulai membangun jalan yang menjadi satu-satunya akses masuk kampung dengan hasil hasil iuran warga setempat. Dikarenakan iuran tidak mencukupi untuk menyelesaikan jalan tersebut, Solidaritas Kemanusiaan pun berinisiatif untuk membuka donasi untuk terwujudnya harapan masyarakat Dukuh Timbulsloko.

Ia menyampaikan bahwa sudah 2 minggu ini warga Timbulsoko bergotong royong membangun jalan, namun mengalami keterbatasan dana. 

"Jalan yang dibangun dari kayu dengan lebar 1,30 cm dan sepanjang jalan kampung tersebut baru jadi 60%. Maka untuk menggenapi 40%, maka kami membuka open donasi untuk membantu warga Timbulsoko mewujudkan akses jalan tersebut,” terang Masnuah yang juga Founder Puspita Bahari tersebut.

Selain itu Ia juga menyampaikan akan mendesak Pemerintah untuk segera hadir memulihkan desa-desa pesisir di Indonesia yang telah dan tengah tenggelam dari dampak krisis iklim.

“Sudah saatnya negara harus hadir untuk memulihkan desa-desa pesisir yang tenggelam. Dan sementara menunggu prosedur birokrasi, kami bergerak demi desa yang membutuhkan akses untuk mempertahankan hidup,” tegas Masnuah

Adapun donasi waktu donasi dibuka mulai dari tanggal 1 – 7 Maret 2021, melalui melalui Rekening Bank BRI atas nsma :Yayasan Paralegal Pertiwi – 0016 01 000798 56 7, atau menghubungi Masnuah di 085225985110. (NSN)

Posting Komentar

0 Komentar