SATPOL PP DEMAK GARDA TERDEPAN PROGRAM GEMPUR ROKOK ILEGAL



 

“Satpol PP Demak yang merupakan salah satu pemrakarsa  program gempur rokok ilegal, secara berkelanjutan melakukan operasi yustisi  untuk menekan beredarnya rokok ilegal di wilayah Demak,” Ucap Kasi Penegakan Perda, Satpol PP Demak, Sardi Teong.

KABAR14 – Hal tersebut dismpaikan saat melakukan talk show di Radio Swara Kota Wali Demak, dengan tema : Dengan DHCHT Satpol PP Gempur Rokok Ilegal. Ia menyampaikan bahwa Satpol PP Demak yang medapatkan alokasi DHCHT  harus bergerak di garda terdepan dalam pemberantasan rokok ilegal.

“Demak itu merupakan jalur transit, sehingga peredaran rokok ilegalnya cukup besar, terutama ada beberapa produsen rokok ilegal di wilayah – wilayah perbatasan,” ucap Sardi Teong.

Sardi menyampaikan bahwa pihakya selalu koordinasi dengan Pemda dan Satpol PP serta  instansi lain dalam melakukan pendektesian dari hulu ke hilir dalam peredaran rokok ilegal. Selain itu pihaknya juga banyak menemukan bahwa banyak masyarakat  yang belum mengetahui perbedaan rokok ilegal dan legal dan juga tidak mengetahui bahwa rokok ilegal itu adalah buatan lokal.

"Kami menemukan rokok ilegal di warung – warung di Demak. Paling banyak kami dapatka di di warung – warung kecil di Sayung, Guntur, Wedung dan Bonang. Kita bisa meneteksi sekilas, karena biasanya mereknya beda tipis misalnya Sukun jadi Dukun, jadi jika tidak cermat bisa tertipu,” ucap Sardi.

Terkait alasan masyarakat seringkali tidak menyadri kalau itu adalah rokok ilegal, Sardi menjelaskan bahwa biasanya perokok karateristiknya yang ‘penting ngebul’, sehingga kadang tidak memahami ilegal atau legal apalagi ada pilihan yang murah.

Untuk itu pihaknya selalu melakukan yustisi dengan menyasar ke seluruh kab Demak, dalam setiap bulannya melakukan penindakan bersama bea cukai bisa lima sampai enam kali dalam perbulannya.

"Walau begitu masih banyak ditemukan rokok - rokok ilegal di warung –warung, dimana alasan penjual menerima karena sistem penjualannya konsinyasi, sehingga kami tidak menyasar pedagang, tapi kami menyasar para sales yang menitipkan dagangan ke warung," pungkas Sardi Teong. 

*Penulis : Nungki S Nurhidayanto



Posting Komentar

0 Komentar