RENDAHNYA LITERASI SEBABKAN MASYARKAT MUDAH TERMAKAN HOAX TERKAIT VAKISNASI

 


Rendahnya capaian vaksin booster yang ada di Kab Demak, ternyata tak lepas dari berita hoax yang diterima oleh masyarakat.


KABAR14.COM (Vaksin) - Pesan di aplikasi whatsapas (WA) yang diterima masyarakat seringkai menyampaikan pesan - pesan yang meminta masyarakat untuk anti booster.

Bahkan ada di beberapa WA grub yang mengatakan bahwa jika melalukan vaksinasi booster akan membuat sang penerima vaksin mendapatkan hepaititis.

"Jadi semula yang sehat - sehat saja akan jadi kena hepatitis kalo vaksin," ucap Masdari (40) warga Betokan saat mengantri di Gerai Vaksinasi Binda Jateng, Selasa (27/6/22).

Infomasi hoax lainnya juga didapatkan oleh Parjo (30), bahwa di media yang sama, informasi terkait jangan melakukan vaksin juga tersebar berantai.

"Ada yang mengatakan bahwa vaksin ini harus habis, karena vaksin 1 dan 2 kemarin itu tidak datanya kurang valid karena tidak semua orang yang disuntik chipnya bisa masuk," terangnya yang merasa dari awal sudah tidak percaya.

Beredarnya informasi hoax mudah dipercaya masyarakat tersebut menurut Poswil BIN Demak, Iswahyudi, karena ditengarai mudahnya akses mengirimkan informasi tersebut dan rendahnya kesadaran literasi masyarakat Demak.

"Saat ini cara mengirimkan berita hoax tercepat adalah melalui genggaman, terutama grub WA atay jaringan pribadi. Sehingga mudah dibaca dan ditambah lagi rendahnya literasi masyarakat yang lebih senang membaca judul saja pun tanpa mau mecari tahu kebenarannya," ucap Iswahyudi.

Untuk itu mewakili Binda Jateng, pihaknya selalu melaksanakan sosialisasi di tempat pelaksanaan vaksinasi yang pihaknya dirikan di halaman Puskesmas 1 Demak.

"Kami menyampaikan bahwa tidak benar itu kalo vaksinasi menyebkan hepatitis, dan sosialisasi ini akan kami terus gencarkan agar masyarakat sadar bahw vaksin aman dan jika sudah tercapai seperti yang ditargetkan maka akan tercapai herd community," terangnya.

Binda Jateng sendiri saat ini membuka 30 gerai di Kab / Kota di Jateng, dengan target 11.000 dosis.

Posting Komentar

0 Komentar